Minggu, 03 Oktober 2010 | By: Tri Kustanti

Di Sudut Malam yang Sunyi

Aku tak tahu apa ini?
Tak mengerti mengapa seperti ini?
Kesendirian,menghasilkan buncahan gelembung-gelembung
Sesak, tak bisa bernafas
Bahkan sulit untuk bernafas
Tanpa dapat dicegah pun
Butiran bening itu meluncur seperti anak air sungai
Tak tahu kemana harus melabuh
Dan tak tahu tujuan yang kan di tempuh

Pernahkah kalian merasakan itu?
Perasaan sesak, penuh dirongga dada
Sakit tak tertahankan, perih memilukan
Kesendirian membuat ku hanyut dalam perasaan
Itulah hati takkan pernah bisa untuk dijelajahi

Seorang peneliti besar pun tak tahu letak kefeminiman seorang wanita
Di mana? Dia tak tahu, beratus tahun bahkan dia melakukan penelitian
Tetap tak menemukan jawabannya, sungguh tak tahu….

Aku duduk di sini di tengah kesunyian malam
Mencari-cari apa yang aku inginkan
Tak tahu, aku sendiri bingung apa yang aku inginkan
Tak mengerti seperti apa yang aku inginkan
Tersesat, tak tahu arah ke mana melangkah….

Bagaimana seorang yang jenius pun bisa tahu?
Jika wanita itu sendiri bingung dan tak tahu apa maunya.

Bisakah kau meraba-raba hati seseorang?
Bisakah kau tahu lembutnya hati seorang wanita?
Berikan aku jawaban jika kalian tahu….
Sabtu, 02 Oktober 2010 | By: Tri Kustanti

Cinta II

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.